Yen Jepang (JPY) melemah secara menyeluruh selama sesi Asia pada hari Jumat (27/6) sebagai reaksi terhadap data yang menunjukkan bahwa inflasi konsumen di Tokyo melambat tajam pada bulan Juni. Selain itu, Penjualan Ritel Jepang mencatat pertumbuhan selama 38 bulan berturut-turut, meskipun pada laju paling lambat sejak Februari.
Hal ini terjadi di atas ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) dapat menunda kenaikan suku bunga hingga Q1 2026, yang, bersama dengan sentimen pasar yang optimis, ternyata menjadi faktor utama yang melemahkan mata uang safe haven JPY. Selain itu, ketidakpastian atas dampak tarif AS terhadap ekonomi Jepang ternyata menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap kinerja JPY yang relatif buruk pada hari terakhir minggu ini.
Namun, investor tampaknya yakin bahwa BoJ akan tetap berada di jalur normalisasi kebijakan moneter karena inflasi di Jepang terus-menerus melampaui target tahunannya sebesar 2%. Hal ini menandai perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan dorongan bank sentral utama lainnya ke arah pendekatan yang lebih longgar dan dapat membatasi kerugian bagi JPY yang berimbal hasil lebih rendah.
Di sisi lain, Dolar AS (USD) berjuang mendekati level terendah dalam tiga setengah tahun di tengah kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve (Fed) dan taruhan bahwa bank sentral AS dapat melanjutkan siklus pemotongan suku bunga paling cepat bulan depan. Hal ini selanjutnya berkontribusi untuk membatasi keuntungan bagi pasangan USD/JPY, yang tetap berada di jalur untuk mencatat kerugian mingguan yang besar.(alg)
Sumber: FXstreet
Yen Jepang melemah tajam pada Senin(8/9) setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya, sementara dolar AS berusaha pulih dari tekanan pasca data ketenagakerjaan AS yang lemah...
Yen Jepang (JPY) masih tertekan pada sesi Asia Rabu(3/9), terjebak di dekat level terendah sebulan terhadap dolar AS. Ketidakpastian politik dalam negeri dan isu perdagangan menambah tekanan, sementar...
USD/JPY diperdagangkan menguat di kisaran 148,50 selama sesi Asia awal hari Rabu. Meningkatnya ketidakpastian politik di Jepang membebani Yen Jepang (JPY) terhadap Dolar AS (USD). Lowongan Kerja JOLTS...
Yen Jepang menguat ke kisaran 146,8 per dolar AS pada hari Senin(1/9), memulihkan kerugian dari sesi sebelumnya. Penguatan ini terjadi karena dolar AS berada di bawah tekanan, dipicu oleh ekspektasi b...
Pasangan mata uang USD/JPY menguat ke sekitar 147,20 pada sesi awal perdagangan Asia hari Senin(1/9). Yen Jepang (JPY) melemah terhadap Dolar AS (USD) karena meredanya tekanan inflasi di Jepang mengur...
Harga emas (XAU/USD) bertahan stabil pada perdagangan sesi Asia Senin (15/9), dengan minat beli muncul di area $3.627-$3.626 per ons. Namun, pergerakan harga masih terbatas dalam kisaran sempit selama sepekan terakhir, mencerminkan kurangnya...
Harga perak diperdagangkan di atas $42 per ons pada Senin (15/9), tetap berada dekat level tertinggi dalam 14 tahun terakhir seiring pasar menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pekan ini. Pelaku pasar memperkirakan peluang...
Saham Hong Kong naik 93 poin, atau 0,4%, ke level 26.480 pada perdagangan awal hari Senin(15/9), menandai kenaikan untuk sesi kedua. Sentimen didukung oleh kenaikan moderat pada indeks berjangka AS menjelang pertemuan kebijakan The Fed akhir pekan...
Universitas Michigan (UoM) diperkirakan akan merilis angka awal Indeks Keyakinan Konsumen bulanannya untuk bulan September pada hari Jumat. Survei...
Nasdaq Composite mencatat pekan penutupan tertinggi yang sempurna pada hari Jumat karena investor menyadari tanda-tanda melemahnya lapangan kerja...
Polandia pada hari Jumat menolak pernyataan Donald Trump bahwa serangan pesawat nirawak Rusia ke wilayah udaranya bisa jadi merupakan kesalahan,...
Indeks-indeks Wall Street dibuka melemah pada hari Jumat (12/9) setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya, meskipun tetap berada di jalur...